Panas hari masih melekat melahirkan butiran-butiran keringat sebesar biji jagung. Warna - warni payung tak rapi berderetan di pinggir jalan siap menyaksikan semarak karnaval hari kemerdekaan yang hadir satu tahun satu kali. Anak kecil berlarian kegirangan menanti barisan warna - warni yang tampak dari kejauhan. Tak ketinggalan para penjual makanan minuman ringan, tukang parkir amatiran, dan penjual mainan sederhana yang dulu sempat ditelan zaman. Semua dapat bagian.
Jalan yang semula lenggang tiba-tiba menyempit, yang tadinya duduk manis kepanasan segera berdiri meraih tempat paling depan hanya ingin sekedar melihat penampilan sanak saudara, teman, atau kerabat yang sedang bergabung dalam sebuah grup marching band . Mayoretdengan terampil memainkan baton untuk memandu barisan anggotanya. Jangan terlalu dekat jika tak mau kena libas.
Hiruk pikuk keramaian tenggelam dalam alunan musik marching band. Lagu - lagu kebangsaan dimainkan sambung menyambung, marching bell seolah menjadi voka…
Jalan yang semula lenggang tiba-tiba menyempit, yang tadinya duduk manis kepanasan segera berdiri meraih tempat paling depan hanya ingin sekedar melihat penampilan sanak saudara, teman, atau kerabat yang sedang bergabung dalam sebuah grup marching band . Mayoretdengan terampil memainkan baton untuk memandu barisan anggotanya. Jangan terlalu dekat jika tak mau kena libas.
Hiruk pikuk keramaian tenggelam dalam alunan musik marching band. Lagu - lagu kebangsaan dimainkan sambung menyambung, marching bell seolah menjadi voka…