Hidup ini sebenarnya perjalanan panjang, yang setiap harinya disaksikan matahari. Semuak dan sejijik apapun kau dengan hari - hari itu, matahari akan selalu terbit memenuhi janjinya ~ Tere Liye - Pulang.
Warna kuning keemasan mulai menyala di ujung cakrawala. Sengaja ku tarik gas sepeda motorku agar lebih kencang, tak mau ketinggalan moment itu, moment yang sudah biasa dinikmati orang- orang yang rajin bangun pagi.
Jika ku ulang kenangan hari - hari ku 22 tahun silam. Tidak banyak matahari pagi yang benar - benar ku nikmati sebelum ia menjelang tinggi. Hari - hari selalu ku mulai dengan hal yang tak berarti, membuka lembar - lembar aktivitas dengan kemalasan.
Di pinggir jalan, orang - orang mulai sibuk mempersiapkan lapak - lapak dagangannya. Ikan segar yang didatangkan nelayan dari laut disusun berjajar di atas meja kayu. Sayur - sayur hijau dipamerkan. Satu persatu ibu rumah tangga mulai berdatangan. Padahal hari masih cukup gelap untuk dikatakan pagi.
Jalanku tak berhenti untuk me…
Warna kuning keemasan mulai menyala di ujung cakrawala. Sengaja ku tarik gas sepeda motorku agar lebih kencang, tak mau ketinggalan moment itu, moment yang sudah biasa dinikmati orang- orang yang rajin bangun pagi.
Jika ku ulang kenangan hari - hari ku 22 tahun silam. Tidak banyak matahari pagi yang benar - benar ku nikmati sebelum ia menjelang tinggi. Hari - hari selalu ku mulai dengan hal yang tak berarti, membuka lembar - lembar aktivitas dengan kemalasan.
Di pinggir jalan, orang - orang mulai sibuk mempersiapkan lapak - lapak dagangannya. Ikan segar yang didatangkan nelayan dari laut disusun berjajar di atas meja kayu. Sayur - sayur hijau dipamerkan. Satu persatu ibu rumah tangga mulai berdatangan. Padahal hari masih cukup gelap untuk dikatakan pagi.
Jalanku tak berhenti untuk me…